WelCoMe tO My bLoGzzz

Blog Gudangnya materi tekpend
lengkap kap kap....
ga nyesel dwehhh buka blog nieh
hey...hey..
welcome...wilujeng sumping...

Rabu, 07 Januari 2009

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Teknologi Informasi adalah peralatan perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai – nilai social, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi dengan individu lain yang berkaitan erat dengan informasi.
Model teknologi komunikasi muncul setelah berkembangnya teori divusi inovasi dalam bidang media. Dalam dunia pendidikan Teknologi Komunikasi adalah teknologi pendidikan yang memanfaatkan media komunikasi.
Secara visual model Teknologi Komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
Penggabungan beberapa system ICT yang membentuk komunikasi bermedia dan tertuang dalam media komunikasi yang merupakan adopsi teknologi elektronik dan informasi yang dapat dimanfaatkan secara timbal balik oleh sumber berita dari para public.

Hakikat Teknologi Komunikasi
Teknologi Komunikasi pada dasarnya merupakan wujud hasil pemikiran komunikasi bermedia sebagai salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan informasi dengan cepat, jelas, dan melampaui batas ruang dan waktu.

Pengelompokan Teknologi Komunikasi

Teknologi Komunikasi dekelompokan menjadi 6 yakni :
Teknologi komunikasi adalah hasil fakir dari sebuah proses komunikasi bermedia
Teknologi masukan adalah teknologi yang berhubungan dengan dengan peralatan untuk memasukan data ke dalam computer, peranti masukan yang lazim dijumpai dalam system computer berupa keyboard dan mouse.
Teknologi Keluaran adalah teknologi teknologi yang berhubungan dengan segala peranti yang berfungsi untuk menyampaikan informasi hasil pengolahan system, lazim dijumpai pada computer berupa monitor dan printer merupakan peranti yang biasa digunakan sebagai peranti pengeluaran.
Teknologi Perangkat lunak dikenal juga dengan sebutan program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan computer sehingga computer dapat melakukan tindakan yang dikehendaki pembuatnya.
Teknologin Penyampaian dibedakan atas dua kelompok yaitu memori internal penyimpanan eksternal.
Teknologi Mesin Pemroses lebih dikenal dengan CPU (Central Processing unit) mikroprosesor atau prosesor.

Pada intinya komponen utama system teknologi informasi adalah berupa perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), orang (Brainware).

Karakteristik Teknologi Komunikasi dan Implikasinya

Salah satu keunggulan yang ditawarkan Teknologi Komunikasi sekarang ini adalah kemungkinan bagi si penerima komunikasi untuk lebih langsung mengendalikan pesan – pesan yang ditransmisikan.
Bell (Nasution, 2001) menyebutkan wujud system komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi, yang meliputi berikut ini.
Jaringan pengolahan data yang memungkinkan orang berbelaja cukup dengan menekan tombol – tombol computer di rumah masing – masing.
Baik informasi dan system penelusuran, yang memungkinkan pemakainya menelusuru informasi yang dibutuhkan serta memperoleh kopi cetakannya dalam sekejap mata.
Sistem Teleks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan.
Sistem faksimili yang memungkinkan pengiriman dokumen secara elektronik.
Jaringan computer interaksif, yang memungkinkan pihak – pihak berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui computer.




Menurut Ploman (Nasution 2001) kemajuan teknologi komunikasi ditandai oleh karakteristik berikut ini :
Tersedianya keluesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam berkomunikasi.
Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan system – system yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut.
Kecenderungan kea rah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi.
JENIS JENIS TEORI KOMUNIKASI
Menurut Littlejohn (1989) berdasarkan metode penjelasan serta cakupan objek pengamatannya, secara umum teori-teori komunikasi dapat dibagi lima kelompok:1. Teori-teori Umum (general theories)
teori ini merupakan teori yang mengarah pada bagaimana menjelaskan fenomena komunikasi (metode penjelasannya).
2. Teori-teori fungsional dan struktural.
Ciri dan pokok pikiran dari teori ini adalah: Individu dipengaruhi oleh struktur sosial atau sistem sosial dan individu bagian dari struktur. Sehingga cara pandangnya dipengaruhi struktur yang berada di luar dirinya. Pendekatan ini menekankan tentang sistem sebagai struktur yang berfungsi. Karakteristik dari pendekatan ini adalah:
a. Mementingkan sinkroni (stabilitas dalam kurun waktu tertentu) daripada diacrony (perubahan dalam kurun waktu tertentu). Misalnya dalam mengamati suatu fenomena menggunakan dalil-dalil yang jelas dari suatu kaidah. Perubahan terjadi melalui tahapan metodologis yang telah baku.b. Cenderung memusatkan perhatiannya pada akibat-akibat yang tidak diinginkan (unintended consequences) daripada hasil yang sesuai tujuan. Pendekatan ini tidak mempercayai konsep subjektivitas dan kesadaran. Fokus mereka pada faktor-faktor yang berada di luar kontrol kesadaran manusia.c. Memandang realitas sebagai sesuatu yang objektif dan independent. Oleh karena itu, pengetahuan dapat ditemukan melalui metode empiris yang cermat.d. Memisahkan bahasa dan lambang dari pemikiran dan objek yanng disimbolkan dalam komunikasi. Bahasa hanyalah alat untuk merepresentasikan apa yang telah ada.e. Menganut prinsip the correspondence theory of truth. Menurut teori ini bahasa harus sesuai dengan realitas. Simbol-simbol harus merepresentasikan ssuatu secara akurat.
3. Teori-teori Behavioral dan kognitif.Teori ini berkembang dari ilmu psikologi yang memusatkan pengamatannya pada diri manusia secara individual. Beberapa pokok pikirannya:Salah satu konsep pemikirannya adalah model stimulus-respon (S-R) yang menggambarkan proses informasi antara stimulus dan respon.Mengutamakan analisa variabel. Analisis ini pada dasarnya merupakan upaya mengidentifikasi variabel-variabel kognitif yang dianggap penting serta mencari hubungan antar variabel.Menurut pandangan ini komunikasi dipandang sebagai manifestasi dari proses berfikir, tingkah laku dan sikap seseorang. Oleh karenanya variabel-variabel penentu memegang peranan penting terhadap kognisi seseorang (termasuk bahasa) biasanya berada di luar kontrol individu.Contoh lain teori atau model yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah Model Psikologi Comstock tentang efek televisi terhadap individu. Tujuan model ini adalah untuk memperhitungkan dan membantu memperkirakan terjadinya efek terhadap tingkah laku orang perorang dalam suatu kasus tertentu, dengan jalan menggabungkan penemuan-penemuan atau teori-teori tentang kondisi umum dimana efek selama ini dapat ditemukan. Model ini dinamakan model psikologi karena melibatkan masalah-masalah keadaan mental dan tingkah laku orang perorangan.Moel ini berpendapat , televisi hendaknya dianggap sederajat dengan setiap pengalaman, tindakan atau observasi personal yang dapat menimbulkan konsekuensi terhadap pemahaman (learning) maupun tindakan (acting). Jadi model ini mencakup kasus dimana televisi tidak hanya mengajarkan tingkah laku yang dipelajari dari sumber-sumber lain.
4. Teori-teori Konvesional dan Interaksional.Teori ini beranggapan bahwa agar komunikasi dapat berlangsung, individu-individu yang berinteraksi menggunakan aturan-aturan dalam menggunakan lambang-lambang. Bukan hanya aturan mengenai lambang itu sendiri tetapi juga harus sepakat dalam giliran berbicara, bagaimana bersikap sopan santun atau sebaliknya, bagaimana harus menyapa dan sebagainya. Teori ini berkembang dari aliran interactionisme simbolik yang menunjukan arti penting dari interaksi dan makna. Pokok pikiran teori ini adalah:kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara, serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan simbol. Komunikasi dianggap sebagai alat perekat masyarakat (the glue of society).Struktur sosial dilihat sebagai produk dari interaksi. Interaksi dapat terjadi melalui bahasa, sehingga bahasa menjadi pembentuk struktur sosial. Pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi.Struktur sosial merupakan produk interaksi, karena bahasa dan simbol direproduksi, dipelihara serta diubah dalam penggunaannnya. Sehingga focus pengamatannya adalah pada bagaimana bahasa membentuk struktur social, serta bagaimana bahasa direproduksi, dipelihara, serta diubah penggunaannya.Makna dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu dari konteks ke konteks. Sifat objektif bahasa menjadi relatif dan temporer. Makna pada dasarnya merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi. Oleh karena itu makna dapat berubah dari waktu ke waktu, konteks ke konteks, serta dari kelompok social ke kelompok lainnya. Dengan demikian sifat objektivitas dari makna adalah relative dan temporer.
5. Teori-Teori Kritis dan InterpretifJenis teori ini berkembang dari tradisi sosiologi interpretift, yang dikembangkan oleh Alfred Schulzt, Paul Ricour et al. sementara teori kritis berkembang dari pemikiran Max Weber, Marxisme dan Frankfurt School.Interpretif berarti pemahaman (verstechen) berusaha menjelaskan makna dari suatu tindakan. Karena suatu tindakan dapat memiliki banyak arti, maka makna idak dapat dengan mudah diungkap begitu saja. Interpretasi secara harfiah merupakan proses aktif dan inventif.Teori interpretif umumnya menyadari bahwa makna dapat berarti lebih dari apa yang dijelaskan oleh pelaku. Jadi interpretasi adalah suatu tindakan kreatif dalam mengungkap kemungkinan-kemungkinan makna.Implikasi social kritis pada dasarnya memiliki implikasi ekonomi dan politik, tetapi banyak diantaranya yang berkaitan dengan komunikasi dan tatanan komunikasi dalam masyarakat. Meskipun demikian teoritisi kritis biasanya enggan memisahkan komunikasi dan elemen lainnya dari keseluruhan system. Jadi, suatu teori kritis mengenai komunikasi perlu melibatkan kritik mengenai masyarakat secara keseluruhan.Pendekatan kelompok ini terutama sekali popular di Negara-negara Eropa.Karakteristik umum yang mencirikan teori ini adalah:Penekanan terhadap peran subjektifitas yang didasarkan pada pengalaman individual.Makna merupakan konsep kunci dalam teori-teori ini. Pengalaman dipandang sebagai meaning centered.Bahasa dipandang sebagai kekuatan yang mengemudikan pengalaman manusia.Di samping karakteristik di atas yang menunjukan kesamaan, terdapat juga perbedaan mendasar antara teori-teori interpretif dan teori-teori kritis dalam pendekatannya. Pendekatan teori interpretif cenderung menghndarkan sifat-sifat preskriptif dan keputusan-keputusan absolute tentang fenomena yang diamati. Pengamatan menurut teori interpretif, hanyalah sesuatu yang bersifat tentative dan relative. Sementara teori-teori kritis lazimnya cenderung menggunakan keputusan-keputusan absolut, preskriptif dan juga politis sifatnya.Jadi dapat disimpulkan bahwa teori interpretif ditujukan untuk memahami pengalaman hidup manusia, atau untuk menginterpretasikan makna-makna teks. Sedangkan teori kritis berkaitan dengan cara-cara di mana kondisi manusia mengalami kendala dan berusaha menciptakan berbagai metode untuk memperbaiki kehidupan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar